Langsung ke konten utama

Dare To Be Different

Jakarta, 1 November 2018

Minggu, 28 Oktober 2018 lalu, Symphony mengadakan Writing Class bertema "Dare To Be Different"

Dimana kelas ini terbuka untuk umum secara free untuk 100 orang. Diadakan di Aula PT Symphony dengan hadirnya 100 orang.

Melihat perkembangan minat baca pemuda di Indonesia mulai menurun, namun masih ada orang-orang yang mau menulis hal-hal bermanfaat dan sangat menginspiratif.

Semangat dan antusias para penulis muda ternyata cukup tinggi hingga masih ada yang ingin mendaftar walau pendaftaran sudah kami tutup.

Disini kami menghadirkan 3 Narasumber ternama dengan 3 tema Class yang berbeda.

Yang pertama kami hadirkan Sudjiwo Tedjo untuk penulisan sajak atau puisi. Untuk penulisan novel kami hadirkan Erisca Febriani penulis Novel Dear Nathan. Dan yang ketiga untuk penulisan berita Ahmad Fuadi.

Masing-masing orang berhak mendapat ilmu dari ketiganya. Sudah jadi pertimbangan kami apabila peserta harus memilih salah satu. Karena ada dari teman kami yang menjadi penulis ketiga jenis yang kami bawakan.

Selain itu, terdapat masing-masing 3 pertanyaan untuk 3 orang narasumber. Masing-masing penanya juga mendapat merchandise berupa goodie bag berisi notebook, pulpen, dan pembatas buku yang berisikan quotes dan tanda tangan dari salah satu narasumber.

Sementara itu selain adanya Writing Class juga diadakan bazaar buku karya ketiga narasumber tersebut dengan harga diskon 50% beserta free tanda tangan penulis. Juga peserta bisa berfoto ria bersama narasumber.








Contact Information :
Melly Sukmawati Sutedjo
082277969796
mellysukmawati@gmail.com


Sumber Gambar :
1. https://entertainment.kompas.com/read/2018/07/27/205004010/jadi-dukun-sujiwo-tejo-beradegan-terbakar
2. https://twitter.com/erisca_febriani
3. http://www.g-excess.com/biografi-ahmad-fuadi-penulis-novel-negeri-5-menara.html
4. https://www.goodreads.com/book/show/33624400-tuhan-maha-asyik
5. https://perabotan.web.id/47720/buku-erisca-febriani/
6. http://putryariez.blogspot.com/2013/06/kutipan-novel-rantau-1-muara-karya.html


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Kakak Gamaliel dan Audrey Tapiheru "GAC"

Christofer Cornelisha Tapiheru atau yang biasa dikenal dengan nama Christofer Tapiheru adalah seorang anak sulung dan kakak laki-laki dari Ina Tapiheru, Gamaliel Tapiheru dan Audrey Tapiheru. Ganaliel dan Audrey adalah pelantun lagu "Bahagia" dari GAC. Biasa aku memanggilnya Kak Christo. Aku kenal Kak Christo sejak Desember 2014, dimana ia adalah seorang pembina dari komunitas rohani di gerejaku, MASTERplan Youth. Awal kenal Kak Christo, dia orangnya sangat ramah dan aku selalu tersentuh kalau dia sedang kotbah. Dengan kata-kata yang menyentuh perasaan dan menyayat hati juga. Dibawakan dengan ciri khasnya yang kotbah dengan kata-kata yang ngena banget. Kak Christo telah menikah dengan seorang perempuan bernama Angeline Loveliani Chandradinata yang adalah kakak dari Rendy Adiputra Chandradinata. Dikaruniai dua orang anak bernama Dustin Vayikra Tapiheru dan Davar Lionel Tapiheru. Ayahnya adalah seorang pendeta bernama Pdt George Tapiheru dan Ibunya seorang mantan penyan...
Posting Komentar
Baca selengkapnya

Komunitas Penyakit Langka

Di dunia ini ada banyak masalah kesehatan, mulai dari kesehatan yang ada obat dan yang belum ada obat, juga kesehatan yang masalahnya ringan dan juga berat. Adapula orang-orang yang Tuhan izinkan mengalami adanya penyakit langka dalam dirinya. Penyakit biasa saja kadang orang sudah susah payah menyembuhkannya dan menjaga hidupnya mati-matian apalagi yang penyakit langka. Masih banyak penyakit langka yang belum didiagnosis ataupun ditemukan obatnya, hal ini menyebabkan pasien penyakit langka dan keluarganya menghadapi berbagai masalah sehingga menurunkan kualitas dan harapan hidup pasien berserta keluarganya Yayasan MPS dan Penyakit Langka Indonesia hadir bagi para penderita juga keluarga yang memiliki penyakit langka. Yayasan MPS dan Penyakit Langka Indonesia merupakan organisasi non-profit yang diresmikan pada bulan Maret 2016. Yayasan ini terbentuk setelah diselenggarakannya “Indonesia Rare Disease Day” untuk pertama kalinya pada tanggal 29 Febuari 2016. Yayasan in...
Posting Komentar
Baca selengkapnya

Peduli Dengan Anak Jalanan? Ini Komunitasnya.

Anak jalanan kerap kali dipandang sebelah mata oleh banyak orang. Bukan anak jalanan sinetron ya, tapi anak jalanan yang tinggal di jalan dan tidak miliki tempat tinggal. Mungkin masih ada yang peduli dengan mereka tapi tidak banyak. Anak jalanan dinilai tidak berharga, tidak punya masa depan, dan sebagainya. Padahal anak-anak jalanan ini masih memiliki harapan hidup lebih baik apabila ada orang-orang yang mau membimbing dan mengasihi mereka sepenuh hati. Salah satunya komunitas Save Street Child. Save Street Child berawal dari gerakan di media massa oleh Shei Latiefah. Gerakan ini berkembang menjadi sebuah organisasi independen yang mempersiapkan anak-anak yang memiliki pendidikan minim. supaya dapat menjadi generasi penerus bangsa. Dengan adanya bekal yang baik yaitu, Pendidikan dan Menjadi Teman Baik bagi mereka. Save Street Child, mengelola kelas-kelas belajar gratis yang dijalankan oleh tim pengajar yang berdedikasi dan memiliki kepekaan dan cinta dalam mendiidik maupun be...
4 komentar
Baca selengkapnya