Aku suka banget sama dunia sastra sejak SMP. Bahkan menyukai membaca buku sejak aku SD. Buku apapun aku baca. Baik buku cerita maupun koran.
Namun sejak SMP aku jadi makin mencintai dunia sastra terutama Novel. Aku mendalami dunia kepenulisan novel. Sejak SMP aku sudah mulai menulis novel karyaku sendiri yang belum bisa aku publish.
Semakin hari aku banyak menulis. Menulis apapun yang terjadi pada hidupku ya seperti menulis diary kehidupanku.
Pada tahun 2017 aku melihat sebuah official account bernama Wakarsas atau Wadah Karya Sastra. Akun ini banyak posting tentang puisi.
Lalu Wakarsas membuka member grup bagi yang menyukai dunia sastra, Disitu aku mencoba mendaftar jadi member dan biayanya gratis.
Aku bertemu teman-teman baru yang sampai sekarang aku masih sering bertemu mereka entah membahas sastra ataupun kehidupan kami masing-masing.
Awalnya aku kira Wakarsas tidak hanya membahas puisi namun kebanyakan teman-teman di grup sering upload puisi di notes grup. Oh ya saat itu Line masih belum ada fitur Line Square jadi grup Line biasa.
Aku juga tadinya belum bisa menulis puisi bahkan masih awam untuk puisi. Karena menurutku kata-katanya seringkali sulit dicerna.
Namun sejak aku masuk komunitas Wakarsas, aku jadi semakin tahu puisi dan mulai sering menulis puisi entah karya sendiri atau berkolaborasi bersama teman-teman.
Wakarsas punya sekali banyak cabang, hampir di kota-kota besar Wakarsas memiliki koordinator masing-masing per kota. Aku masuk di Wakarsas Jakarta. Member yang masuk grup ditentukan berdasarkan domisili. Karena Wakarsas sering mengadakan kelas kepenulisan biasanya setiap Sabtu malam namun saat-saat ini sudah bukan setiap Sabtu melainkan sebulan sekali dengan hari yang random.
Wakarsas didirikan oleh Pandu Ady sejak 2016 dengan Dewan Pembina Sujoko Winanto, ST. MBA. Sejak saat itu Wakarsas berubah dari sekedar Komunitas jadi kantor penerbit buku.
Karya aku dan teman-teman juga ada diterbitkan dalam satu buku yang dijual oleh Wakarsas melalui online.
Kantor Wakarsas Indonesia sebagai kantor pusat, berada di Menara 165, Jalan T.B. Simatupang Kav.1, Lantai 19, RT.3/RW.3, Cilandak Tim., Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12560.
Visi Komunitas Wakarsas hingga menjadi penerbit adalah menjadi penerbit revolusioner yang berbasis komunitas sastra di seluruh Indonesia sebagai penggerak dan pemersatu bangsa. Juga misinya adalah
Selain itu Wakarsas memiliki website resmi, https://wakarsas.com.
Pada web tersebut, kita bisa membeli buku karya member komunitas secara online, dan pada fitur pustaka adalah berisi karya-karya member komunitas yang sudah diupload. Selain itu tidak hanya member komunitas saja yang bisa upload puisi atau sajak, bagi yang menyukai dunia sastra juga dapat upload di web Wakarsas hanya dengan membuat akun saja.
Sekian dan terima kasih bagi yang sudah mau membaca. God loves you!
-Melly Sukmawati Sutedjo
Namun sejak SMP aku jadi makin mencintai dunia sastra terutama Novel. Aku mendalami dunia kepenulisan novel. Sejak SMP aku sudah mulai menulis novel karyaku sendiri yang belum bisa aku publish.
Semakin hari aku banyak menulis. Menulis apapun yang terjadi pada hidupku ya seperti menulis diary kehidupanku.
Pada tahun 2017 aku melihat sebuah official account bernama Wakarsas atau Wadah Karya Sastra. Akun ini banyak posting tentang puisi.
Lalu Wakarsas membuka member grup bagi yang menyukai dunia sastra, Disitu aku mencoba mendaftar jadi member dan biayanya gratis.
Aku bertemu teman-teman baru yang sampai sekarang aku masih sering bertemu mereka entah membahas sastra ataupun kehidupan kami masing-masing.
Awalnya aku kira Wakarsas tidak hanya membahas puisi namun kebanyakan teman-teman di grup sering upload puisi di notes grup. Oh ya saat itu Line masih belum ada fitur Line Square jadi grup Line biasa.
Aku juga tadinya belum bisa menulis puisi bahkan masih awam untuk puisi. Karena menurutku kata-katanya seringkali sulit dicerna.
Namun sejak aku masuk komunitas Wakarsas, aku jadi semakin tahu puisi dan mulai sering menulis puisi entah karya sendiri atau berkolaborasi bersama teman-teman.
Wakarsas punya sekali banyak cabang, hampir di kota-kota besar Wakarsas memiliki koordinator masing-masing per kota. Aku masuk di Wakarsas Jakarta. Member yang masuk grup ditentukan berdasarkan domisili. Karena Wakarsas sering mengadakan kelas kepenulisan biasanya setiap Sabtu malam namun saat-saat ini sudah bukan setiap Sabtu melainkan sebulan sekali dengan hari yang random.
Wakarsas didirikan oleh Pandu Ady sejak 2016 dengan Dewan Pembina Sujoko Winanto, ST. MBA. Sejak saat itu Wakarsas berubah dari sekedar Komunitas jadi kantor penerbit buku.
Karya aku dan teman-teman juga ada diterbitkan dalam satu buku yang dijual oleh Wakarsas melalui online.
Kantor Wakarsas Indonesia sebagai kantor pusat, berada di Menara 165, Jalan T.B. Simatupang Kav.1, Lantai 19, RT.3/RW.3, Cilandak Tim., Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12560.
Visi Komunitas Wakarsas hingga menjadi penerbit adalah menjadi penerbit revolusioner yang berbasis komunitas sastra di seluruh Indonesia sebagai penggerak dan pemersatu bangsa. Juga misinya adalah
- Mewadahi karya sastra Indonesia dan menuangkannya menjadi berbagai bentuk karya.
- Mempertemukan, memperkenalkan, dan mempersaudarakan sesama anak Bangsa Indonesia melalui komunitas yang berbasis online.
- Berbagi ilmu dan pengetahuan sastra dan budaya Indonesia.
- Berpedan aktif dalam membangun minat baca masyarakat, dan turut medukung Gerakan Indonesia Menulis.
Selain itu Wakarsas memiliki website resmi, https://wakarsas.com.
Pada web tersebut, kita bisa membeli buku karya member komunitas secara online, dan pada fitur pustaka adalah berisi karya-karya member komunitas yang sudah diupload. Selain itu tidak hanya member komunitas saja yang bisa upload puisi atau sajak, bagi yang menyukai dunia sastra juga dapat upload di web Wakarsas hanya dengan membuat akun saja.
Sekian dan terima kasih bagi yang sudah mau membaca. God loves you!
-Melly Sukmawati Sutedjo










Komentar
Posting Komentar